Sehari-harinya kita lewat beragam rintangan dan cerita perjalanan saat menjalankan kehidupan. Dimulai dari pengalaman yang membahagiakan sampai pada pengalaman yang tidak membahagiakan. Proses yang sudah dilewati sampai ini hari hasilkan dinamika tertentu di kehidupan kita. Ada banyak hal yang bisa menolong kita agar bisa lewat dinamika kehidupan, satu diantaranya adalah dengan mengucapkan syukur.
8 Argumen Kenapa Kamu Harus Mengucapkan syukur
Table of Contents
– Apakah itu Mengucapkan syukur?
– 8 Argumen Kenapa Kamu Harus Mengucapkan syukur!
– 1. Rasa sukur membuat kamu lebih berbahagia
– 2. Rasa sukur tingkatkan kesejahteraan psikis
– 3. Rasa sukur tingkatkan emosi positif
– 4. Rasa sukur kurangi tanda-tanda stres
– 5. Rasa sukur kurangi tekanan darah
– 6. Rasa sukur tingkatkan kualitas tidur
– 7. Rasa sukur tingkatkan support sosial
– 8. Rasa sukur membuat kamu semakin banyak memberikan
Apakah itu Mengucapkan syukur?
Mengucapkan syukur datang dari kata latin yaitu ‘gratia’, yang memiliki arti karunia, kemurahan hati atau rasa sukur. Menurut American Psychological Association mengucapkan syukur (gratitude) ialah penghargaan yang sudah dilakukan dengan wujud terima kasih pada sesuatu yang dipunyai atau yang tidak dipunyai seorang di dalam kehidupannya.
Dengan rasa sukur, seorang akan tergerak untuk menyaksikan kebaikan atau emosi positif yang datang di dalam kehidupannya. Tetapi rupanya, mengaplikasikan rasa sukur tidak segampang menjelaskannya. Berikut Kampuspsikologi sudah meringkas 8 argumen kenapa kamu harus mengucapkan syukur saat menjalankan kehidupan!
8 Argumen Kenapa Kamu Harus Mengucapkan syukur!
Ada beberapa riset psikologi yang mengatakan faedah dari mengucapkan syukur. Ini akan mendorongmu agar bisa lakukan praktek mengucapkan syukur karena faedahnya yang hebat. Rasa sukur sudah banyak ditelaah khususnya pada sektor psikologi positif. Antara jumlahnya faedah dan pengkajian hal rasa sukur berikut 8 salah satunya:
1. Rasa sukur membuat kamu lebih berbahagia
Rasa sukur yang datang pada diri kamu akan mendorongmu agar semakin memerhatikan apa yang telah kamu punyai sekarang ini dibanding yang tidak dipunyai. Keadaan ini hasilkan penglihatan yang lebih positif mengenai hidup karena kamu akan lebih konsentrasi dengan diri kamu sendiri.
Penglihatan positif pada hidup yang ditempuh akan mendorongmu jadi lebih berasa berbahagia dibanding tidak mensyukuri apa yang kamu punyai dan terus berasa kekurangan. Keadaan ini umum terjadi saat kita terus lakukan pembedaan diri sama orang lain. Apa kamu jadi jauh berasa lebih berbahagia dengan keadaan itu?
2. Rasa sukur tingkatkan kesejahteraan psikis
Rasa sukur mempunyai imbas positif yang kuat pada kesejahteraan psikis, harga diri, dan stres seorang. Saat kamu jalani kehidupan dengan penuh sukur, kamu semakin lebih berasa cukup dengan yang kamu punyai sekarang ini. Rasa cukup yang datang pada diri kamu hasilkan rasa damai secara psikis karena kamu bisa terima diri kamu sepenuhnya dan apa yang ada.
3. Rasa sukur tingkatkan emosi positif
Beberapa riset memperlihatkan jika rasa sukur yang datang sebagai emosi positif bisa kurangi rasa iri dan membuat kamu jadi lebih kuat. Contoh, saat seorang memperoleh nilai yang jauh lebih bagus dari diri kamu, karena itu kamu akan dapat lebih meningkatkan sikap positif dibanding malah iri dengan perolehan seseorang.
4. Rasa sukur kurangi tanda-tanda stres
Dari riset yang sudah dilakukan oleh Seligman (2005), rasa sukur bisa kurangi tanda-tanda stres yang dipunyai oleh seorang sejumlah 35% sepanjang beberapa minggu. Rasa sukur yang membuat emosi dan penglihatan positif saat menjalankan kehidupan akan menggerakkan seorang untuk konsentrasi jalani kehidupan dengan yang dipunyai sekarang ini. Tetapi berhati-hati ya, tidak selama-lamanya masalah stres muncul karena kurang mengucapkan syukur, ya!
5. Rasa sukur kurangi tekanan darah
Rupanya, rasa sukur mempunyai imbas secara fisiologis pada seorang. Dari riset Shipon (1977), rasa sukur yang datang pada pasien hipertensi bisa kurangi tekanan darah secara berarti hingga membuat keadaan kesehatannya jadi jauh lebih bagus.
6. Rasa sukur tingkatkan kualitas tidur
Selainnya berpengaruh pada keadaan psikis, rasa sukur berpengaruh positif pada kualitas tidur seorang. Salah satunya riset mengatakan jika interferensi rasa sukur yang sudah dilakukan sepanjang dua minggu bisa tingkatkan kualitas tidur dan kurangi tekanan darah pada peserta, yang ke arah pada kenaikan kesejahteraan (Jackowska, Brown, Ronaldson, dan Steptoe, 2016).
7. Rasa sukur tingkatkan support sosial
Seorang yang lebih mengucapkan syukur akan mempunyai akses ke semakin banyak support sosial. Sikap positif yang datang pada seorang yang mengucapkan syukur akan membuat jadi lebih terbuka dan sanggup untuk merajut jalinan sosial dengan jauh lebih bagus dibanding seorang yang tidak mengucapkan syukur.
8. Rasa sukur membuat kamu semakin banyak memberikan
Faedah dari mengucapkan syukur bukan hanya bisa dirasa oleh diri kamu sendiri, tetapi oleh beberapa orang di sekelilingmu. Rasa sukur bisa kurangi karakter egois dan menggerakkan seorang agar semakin share sama orang lain, bahkan juga dengan mempertaruhkan diri sendiri.
Tumbuhkan rasa sukur ialah sebuah ketrampilan yang bisa diperkembangkan oleh siapapun. Mengucapkan syukur akan mendorongmu untuk konsentrasi pada kondisi ini hari hingga dapat konsentrasi saat menjalankan kehidupan. Rasa sukur bukan hanya bisa dilaksanakan pada suatu hal yang karakternya besar, tetapi pada beberapa hal kecil yang bahkan juga jarang-jarang kamu ketahui.
Dimulai dari kesehatan, cahaya matahari, waktu senggang, keringanan tehnologi, ialah wujud hal yang bisa jadi sisi dari rasa sukurmu. Kamu bisa latih dan mengaplikasikan rasa sukur lewat refleksi diri atau membuat jurnal mengucapkan syukur dengan menulis beberapa hal yang kamu sukuri sehari-harinya. Masih tetap semangat untuk berproses dan mengucapkan syukur sehari-harinya, ya!
kunjungi juga asukoe.id