Hijab Muslim – Lebih dari Itu

Hijab Muslim menjadi berita, untuk semua alasan yang salah. Secara tradisional, ‘hijab’ adalah istilah yang menunjukkan rasa berpakaian sederhana seperti yang ditetapkan oleh hukum Islam. Kadang-kadang disebut sebagai ‘shaylah’ atau ‘tarhah’, jilbab hanyalah selembar kain persegi atau persegi panjang yang digunakan untuk menutupi kepala. Kata itu sendiri berasal dari kata Arab hajaba, yang berarti “bersembunyi dari pandangan atau menyembunyikan”. Oleh karena itu, kata hijab sebenarnya berarti ‘cadar fisik’ yang menutupi kepala dan wajah.

Hijab Muslim: Pakaian Praktis dan Terhormat Pakaian adalah masalah pilihan pribadi dan pengaruh budaya tempat seseorang tinggal. Menurut hukum Islam, kesopanan dalam pakaian adalah tanda penghormatan kepada Tuhan dan tidak ada hubungannya dengan dominasi laki-laki atas perempuan, kepatuhan atau bahkan hak asasi manusia, sebagaimana beberapa perdebatan tentang aturan penutup kepala Islam salah menggambarkan. Faktanya adalah bahwa komunitas Muslim di negara-negara barat tumbuh dalam ukuran dan kehadiran. Perdebatan tentang pakaian tradisional banyak berkaitan dengan mengintegrasikan komunitas asal non-penduduk ke dalam nilai-nilai dan budaya yang ada di negara tempat mereka tinggal.

Wanita Muslim yang memberikan wawancara kerja mengenakan jilbab, sama-sama rentan terhadap pertanyaan apakah mereka berencana untuk mengenakan jilbab setiap saat. Perbedaan yang harus dibuat di sini, lebih disukai selama wawancara itu sendiri, adalah bahwa pakaian yang sopan tidak berarti bahwa orang tersebut dengan cara apa pun lebih rendah atau tidak mampu melakukan pekerjaan yang ada. Kesopanan sebenarnya adalah kualitas yang sangat diinginkan di tempat kerja dan sebagian besar karyawan puas membiarkan karyawan mengikuti kode budaya mereka selama masalah yang lebih besar, seperti keselamatan, tidak terpengaruh. Misalnya, pakaian longgar bisa berbahaya saat mengoperasikan mesin atau peralatan, jika tidak dimasukkan dengan aman.

Negara-negara Muslim sekuler tertentu, seperti Turki, juga telah menyaksikan sejumlah wanita memilih untuk mengenakan jilbab karena kebangkitan minat terhadap Islam di daerah-daerah tersebut.

Jilbab Muslim: Siapa Bilang Membosankan? Kesederhanaan tidak serta merta menyamakan hijab muslim dengan kelembutan. Sementara warna konservatif, seperti hijau, abu-abu, biru, dan hitam dan putih, dipilih oleh banyak orang, tidak ada aturan mengenai gaya, warna atau kain. Jilbab datang dalam berbagai warna, selain hiasan olahraga seperti bordir, cetakan, pola dan tenun. Kain berkisar dari katun hingga sutra dan wol, sehingga memastikan bahwa jilbab dapat dikenakan untuk kenyamanan selama cuaca buruk juga.