Pro Kontra Penyembuhan Alternatif

 

Pengunci Hati Pasangan – Beberapa pekan terakhir ini Penyembuhan Alternatif atau jamu sebagai salah satu jenis Pengo batan Alternatif di Indonesia menjadi isyu yang diperdebatkan oleh para pengguna media sosial (medsos). Di satu pihak menganggap pengo batan ini tidak dapat dipertanggungjawabkan, namun di pihak lain, terutama mereka yang telah membuktikannya, meyakini pengo batan alternatif ini memang sudah terbukti menjadi solusi penyembuhan.

 

Di tengah pendapat pro dan kontra tersebut, marilah kita sama-sama melihat fakta-fakta yang ada dengan hati yang jernih, tanpa perlu mendiskreditkan para praktisi pengo batan herbal itu sendiri. Marilah kita melihat sejarah bahwa pemanfaatan o bat tradisional di Indonesia dengan menggunakan bahan herbal atau tanaman o bat telah dimulai sejak berabad-abad yang lampau.

 

Hal tersebut dapat dibuktikan misalnya saja dari relief Karmawibhangga yang ada di candi Borobudur, yang mengilustrasikan tanaman o bat yang sampai sekarang masih digunakan sebagai komponen jamu, antara lain: nagasari, semanggen, cendana wangi, kecubung, dan lain-lain. Dari relief-relief tersebut bahkan dapat diidentifikasi lebih dari 50 jenis tanaman.

 

Gambaran yang serupa juga ditemukan pada relief-relief di Candi Prambanan, Candi Penataran, Candi Sukuh, dan Candi Tegawangi, yang secara keseluruhan ada memang ada di Tanah Jawa. Sehingga oleh karena oleh karena itulah khusus bagi masyarakat Jawa, o bat tradisional lebih dikenal luas sebagai jamu. Istilah jamu berasal dari Bahasa Jawa yang berarti o bat tradisional yang berasal dari tanaman. Saat ini istilah jamu telah diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia dengan arti yang sama.

 

Jamu kini juga dikenal dengan istilah herbal. Layanan peng o batan dengan herbal inilah yang dewasa ini berkembang sangat pesat, sebab memang manfaatnya yang sudah terbukti. Pengguna pengo batan alternatif ini biasanya sudah mencoba pengo batan medis terlebih dahulu, akan tetapi belum memuaskan. Dalam hal ini, mau ilmiah atau tidak ilmiah, bukan suatu hal yang penting bagi pasien.