Dalam menuntaskan satu project untuk capai arah dengan efisien dan efektif, dibutuhkan mekanisme management yang bagus. Untuk mengaplikasikan mekanisme management yang bagus, dibutuhkan beragam sistem sama sesuai tipe bangunan yang dituntaskan. Faksi management membuat dan arahkan cara-cara agar menyesuaikan di antara sumber daya dan pemakaian perlengkapan untuk capai arah project. Banyak factor yang memengaruhi keakuratan pemakaian perlengkapan dan pendayagunaan sumber daya salah satunya ongkos, waktu, dan sosial. Untuk capai arah dengan efisien dan efektif, karena itu management konstruksi mengikutsertakan beberapa tahapan sistem yang standard dipakai pada tiap bangunan (rumah, gedung, dan lain-lain). Cara-cara itu ialah seperti berikut:
Tugas Pendahuluan
Tugas pendahuluan sebagai penyiapan awalan yang harus dilaksanakan dalam melakukan satu project. Pada tahapan ini, semua ijin yang diperlukan untuk proses pembangunan sudah diurusi dan segala hal yang tersangkut kelancaran tugas penerapan harus sudah dipersiapkan di lokasi saat sebelum melakukan tugas. Pengaturan agenda terperinci, pengerahan perlengkapan dan tenaga kerja, sampai kelengkapan administrasi lapangan harus telah dipersiapkan saat sebelum mengawali tugas.
Kontraktor harus juga menimbang keadaan lapangan seperti berikut:
Volume tugas yang mengarah pada batas minimum yang harus tercukupi. Ini supaya project tidak menyelimpang dari rencana.
Kontraktor mempelajari keadaan lapangan seperti kontur tanah, karakter dan luasan project sampai beberapa hal yang berkaitan supaya tidak punya pengaruh pada perkiraan waktu dan biaya.
Supaya tidak ada kekeliruan dalam penerapan project, kontraktor harus lakukan pengukur yang sesuai sasaran dan perkiraan waktu dan ongkos project.
Pada tahapan ini, kontraktor bertanggungjawab atas keakuratan ukuran dan kualitas bangunan yang sesuai persyaratan dan gagasan kerja. Namun, bila terjadi perbedaan, kontraktor tidak dikenankan untuk bertindak perbaikan saat sebelum memperoleh kesepakatan dari management konstruksi.
Seterusnya, pada tahapan ini perlu diambil cara pembersihan yang mana kontraktor harus bersihkan lokasi project dari beberapa hal yang bisa menghalangi proses pembangunan. Misalnya, lokasi harus bersih dari pohon-pohonan sampai ke akarnya supaya tidak menghancurkan susunan tanah pada bangunan.
Baca juga: jasa arsitek profesional di nawa karya studio
Tugas Tanah dan Pasir
Tahapan ini mencakup penggalian dasar, sampai penumpukan galian dan pecanduan tiap susunan capai titik peil yang sudah diperkirakan. Dalam tahapan ini, ada banyak ketetapan yang harus di penuhi kontraktor misalnya:
Pastikan status galian dan ukuran seperti tercantum dalam gambar dan memperoleh kesepakatan dewan pengawas lapangan.
Penggalian tanah dasar diawali sesudah penempatan bouwplank dan patok-patok disepakati direksi / pengawas lapangan. Dasar yang dibuat memakai batu gunung yang berkualitas tinggi dan memiliki kandungan lumpur dan di bagian entrance memakai dengan batu bata.
Dasar galian harus capai tanah keras dan bersih dari akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan beberapa bagian tanah yang kendur (tidak padat)
Dilaksanakan pengurugan yang mencakup urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali sisa tanah galian sesuai gambar project.
Tugas Penempatan
Tahapan ini mencakup penempatan beton dimulai dari beton yang bertulang sampai beton yang tidak bertulang. Kualitas beton benar-benar bergantung pada beberapa bahan yang dipakai, yakni:
Portland Cement
Bangunan yang bagus memakai semen yang penuhi standard berdasar Federasi Semen Indonesia. Dan, semen yang dipakai harus betul-betul fresh atau memang belum mengeras. Dalam jaga kualitas semen supaya tidak cepat mengeras, kontraktor harus penuhi persyaratan penyimpanan semen itu.
Air Tawar
Air yang diputuskan sebagai bahan kombinasi ke-2 beton ialah air tawar yang penuhi persyaratan dari PBI 1971 yakni tidak memiliki kandungan minyak, asam alkali, dan bahan kimia yang lain yang menghancurkan kualitas beton.
Kerikil
Kerikil disebutkan dengan batu pecah. Dalam pemakaiannya sebagai bahan kombinasi beton, kerikil yang diputuskan harus juga penuhi persyaratan PBI 1971 yakni mempunyai gradasi yang bagus, persyaratan kekerasan yang tinggi, tidak terdapat lumpur > 1%, dan tidak memiliki pori.
Pasir
Sama dengan bahan yang lain, pasir harus juga penuhi persyaratan kualitas dari PBI 1971 salah satunya ialah bisa berbentuk pasir bikinan dari pecahan batu atau pasir alam, mempunyai gradasi yang bagus, terbagi dalam butir-butir tajam, tidak memiliki pori, dan tidak memiliki kandungan lumpur > 5%.
Besi Beton
Besi beton lebih dikenali sebagai baja tulangan. Besi beton yang bagus harus juga penuhi persyaratan PBI 1971 salah satunya ialah bersih dari susunan minyak / karat / bebas cacat.
Kayu
Dalam pembikinan beton, kayu yang penuhi persyaratan untuk dipakai ialah kayu yang wujud dan karakternya tidak kurangi kualitas bangunan dan penuhi persyaratan dan ketetapan PPKI NI-5.
Sesudah penempatan beton, diteruskan dengan tugas kuda-kuda atap yang mencakup kuda-kuda, gording, atap penutup sampai semua detil sama sesuai perancangan project. Harus dipahami, bahan atap yang bagus dipakai ialah yang bertingkat Standard Nasional Indonesia (SNI) seperti atap genteng dengan bahan metal roof dan nok metal roof. Disamping itu, atap harus didukung dengan rangka dengan bahan kayu kelas 11 berkualitas baik.
Tugas Lantai
Penempatan lantai diperuntukkan berdasar panduan dari management konstruksi dan perancangan project. Bila lantai diperlengkapi dengan keramik, karena itu kontraktor harus ikuti panduan dari management konstruksi. Pada intinya, penempatan lantai keramik harus ikuti ketentuan jika lantai keramik harus bersih, tidak rengat atau bergelombang. Jika penempatan keramik tidak rapi atau mungkin tidak sesuai perancangan project, karena itu harus dibedah dan terpasang ulangi.
Tugas Instalasi Listrik
Salah satunya elemen yang juga sangat penting ialah instalasi listrik. Penempatan instalasi listrik harus sesuai ketentuan listrik yang berjalan di Indonesia. Pada tahapan ini, tugas mencakup penyediaan dan penempatan semua beberapa komponen kelistrikan tidak kecuali sakelar, setop contact, lampu, panel listrik, sampai tahapan eksperimen sampai listrik bisa berpijar secara baik.
Tugas Penutup
Tugas penutup ini mencakup tugas pembersihan dan perawatan. Pada periode tugas pembersihan, kontraktor harus bersihkan semua sisi dari project yang mencakup lantai, dinding, atap, pintu, jendela, plafon dan yang lain sampai bangunan siap untuk ditempati. Dan pada periode perawatan, kontraktor berkewajiban menukar material-material yang hancur atau tidak berperan sebagai mana sasaran project.
Source: Dinasti Arsitek Studio